CARA KERJA SISTEM STARTER PADA MOTOR
SISTEM STARTER PADA MOTOR
Sistem starter listrik dikala ini bisa ditemui nyaris
disemua tipe sepeda motor. Sistem starter pada sepeda motor berperan bagaikan
pengganti kick starter, supaya pengendara tidak butuh lagi mengengkol kakinya
buat menghidupkan mesin. Namun demikian, pada biasanya sepeda motor dilengkapi
pula dengan kick starter. Pemakaian kick starter umumnya dicoba bila keadaan
sistem starter listrik lagi hadapi kehancuran ataupun permasalahan. Bagaikan
contoh bila keadaan baterai lemah ataupun ada kehancuran pada motor starter
sehingga sistem starter listrik tidak bisa digunakan buat menghidupkan mesin,
hingga pengendara dapat langsung menggunakan kick starter.
Secara universal sistem starter listrik terdiri dari;
stsrter motor sumber:id.pinterest |
baterai,
sekring( fuse),
kunci kontak( ignition switch),
saklar starter( starter switch),
saklar magnet starter( relay starter/ solenoid switch),
serta motor starter.
Prinsip Kerja Motor Starter
Sistem starter motor mempunyai kesamaan dengan system generator
DC tetapi dengan arah kebalikannya.
Motor starter mengganti tenaga listrik jadi tenaga mekanik(
tenaga putar), sebaliknya generator DC mengganti tenaga mekanik jadi tenaga
listrik. Dalam realitasnya, motor DC hendak menciptakan tenaga listrik bila
diputar secara mekanik, serta generator DC bisa berbalik( berperan) semacam
motor.
Motor dapat berbalik bila diberi aliran arus bersumber pada
prinsip berikut ini:
Pada dikala arus mengalir melewati konduktor( penghantar) A
serta B yang terletak diantara kutub magnet, hingga penghantar A serta B hendak
menerima style dorong bersumber pada garis style magnet yang mencuat dengan
arah semacam pada foto 3. 23 di dasar ini. Ikatan antara arah arus, arah garis
style magnet, serta arah style dorong pada penghantar merujuk pada ketentuan/
kaidah tangan kiri Fleming.
Karena arah masuk yang berlawanan arah, makan gaya dorong juga
akan berlawanan.Oleh sebab itu penghantar hendak berbalik dikala arus tersebut
mengalir. Buat membuat penghantar senantiasa berbalik hingga digunakan
komutator serta gosok( brush).
Komponen utama motor starter terdiri atas;
armature coil/kumparan jangkar),
komutator,
field coils/kumparan medan),
serta sikat- gosok/ brushes).
Menurut Aturan tangan kiri Fleming, prinsip kerja komponen-
komponen yang utama motor starter
merupakan bagaikan berikut:
Armature serta field coil dihubungkan dengan baterai secara
seri melalui sikat- sikat serta komutator. Urutan aliran arusnya ialah dari
baterai, relay starter, field coil, gosok positif, komutator, armature, gosok
negatif serta berikutnya ke massa
Diwaktu arus listrik mengalir, pole core bersamaan dengan field
coil terbentuklah medan magnet. Armature yang dialiri arus listrik mencuat pada
garis gaya magnet. Cocok dengan kaidah tanan kiri Fleming, armature coil
sebelah kiri hendak terdorong ke atas serta yang sebelah kanannya hendak
terdorong ke dasar. Dalam perihal ini armature coil berperan bagaikan kopel
ataupun style puntir, sehingga armature hendak berbalik. Karena kumparan di dalam armature coil yang jumlahnya
banyak, maka gaya putar yang bisa ditimbulkan armature coil akan silih-berganti
dalam kerjanya. Dan itu akan berdampak
pada putaran armature hendak jadi teratur.
Persyaratan yang wajib Dipadati Sistem Starter
Pada biasanya sepeda motor yang dilengkapi dengan sistem
starter listrik, sumber arus yang digunakan merupakan baterai. Dalam perihal
ini keadaan baterai wajib bisa menciptakan tenaga putar( torque) yang sangat besar.
Tidak hanya itu dimensi baterai pula diharapkan kecil serta ringan. Motor
starter dalam sistem starter listrik wajib bisa membangkitkan torque yang besar
dari sumber tenaga baterai yang terbatas. Hingga buat itu sistem starter
dilengkapi dengan motor starter arus searah( DC). Dalam memastikan motor
starter yang pas bagi kebutuhan sesuatu mesin, ada sebagian aspek yang butuh
dicermati, antara lain:
Karakter torque atau tenaga putar yang dihasilkan motor
starter akan menaikkan arus yang mengalir
pada starter secara proporsional dan
berimbang. Kian rendah putaran, kian besar arus yang mengalir pada starter
sehingga menciptakan tenaga putar yang besar. Begitu pula dengan tegangan yang
disuplai pada starter, bila tegangannya meningkat besar, hingga kapasitasnya
hendak menyusut. Oleh sebab itu kapasitas starter sangat erat hubungannya
dengan baterai.
Kecepatan putar dari mesin Mesin tidak hendak start/hidup saat sebelum melaksanakan siklus kerjanya berulang- ulang, ialah langkah hirup,
kompresi, pembakaran( usaha) serta buang. Langkah awal buat menghidupkan mesin,
kemudian memutarkannya serta menimbulkan siklus pembakaran dini( pendahuluan).
Motor starter minimun wajib bisa memutarkan mesin pada kecepatan minimum yang
dibutuhkan buat mendapatkan pembakaran dini. Kecepatan putar minimum yang
dibutuhkan buat menghidupkan mesin berbeda bergantung pada konstruksi(
banyaknya silinder, volume silinder, wujud ruang bakar) serta keadaan kerjanya(
temperatur serta tekanan hawa, kombinasi hawa serta bensin serta lonctan bunga
api busi), namun pada biasanya buat motor bensin berkisar antara 40 hingga 60
rpm
Torque yang dihasilkan starter buat menggerakkan mesin
Torque yang dihasilkan starter ialah aspek berarti dalam memastikan apakah
starter bisa berperan dengan baik ataupun tidak. Tiap mesin tentu memiliki
torque maksimum yang bisa dihasilkan. Namun pada biasanya starter cuma memiliki
torque yang yang tidak jauh berbeda dari torque maksimum mesin tersebut,
sehingga tidak hendak sanggup memutarkan poros engkol. Untuk bisa mengatasinya
solusinya adalah melengkapi dengan gigi
pinion atau pinion gear pada motor stater.
Komponen
Motor Starter
Komponen yang berperan bagaikan jantung dari motor merupakan
armature/jangkar serta kumparan- kumparan yang mengelilingi poros armature
dinamakan armature coil/kumparan jangkar. Pada bagian ujung armature yang berupa
silinder serta terdiri dari beberapa segmen/ bagian tembaga yang dipisahkan
oleh isolator mika dinamakan commutator( komutator). Komutator berperan supaya
arus listrik dapat mengalir secara terus menerus ke armature coil lewat carbon
brushes( gosok) yang langsung bergesekan dengannya. Ada pula ulasan lebih
terperinci dari komponen- komponen motor starter merupakan bagaikan berikut:
Field coil/kumparan medan Field coil terbuat dari
lempengan tembaga serta berperan buat membangkitkan medan magnet.
Field coil terhubung secara seri dengan armature coil
atau kumparan jangkar, supaya arus yang melewati field coil pula mengalir ke
armature coil. Field coil cuma terdapat pada jenis sepeda motor dengan motor
starter jelektromagnet yaitu magnet remanen ( bukan permanen). Pada sepeda
motor yang memakai motor starter jenis magnet permanen tidak memakai field
coil. Motor starter berbentuk magnet permanen wujudnya kompak serta yang ebih
ringan, dan banyak dipakai pada sepeda motor kecil saat ini
Armature Armature terdiri atas sebatang besi yang berupa
silindris serta diberi slot- slot, armature shaft/poros armature, komutator
dan armature coil/kumparan armature. Armature berperan buat merubah tenaga
listrik jadi tenaga mekanik, dalam wujud gerak putar. Jumlah lilitan armature
coil terbuat banyak supaya terus menjadi banyak helai- helai kawat yang
menemukan style elektromagnetik( garis style magnet), sehingga tenaga yang
dihasilkan lumayan besar buat memutarkan cankshaft( poros engkol)
Yoke serta pole core Yoke( stator) berperan bagaikan tempat
buat mengikatkan pole core. Yoke dibuat dari logam yang berupa silinder. Sementara untuk pole core berfungsi menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field coil.
Brush( gosok) Brush( gosok) terbuat dari tembaga lunak,
serta berperan buat meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil
langsung ke massa lewat komutator. Buat motor starter jenis magnet permanen(
tidak memakai field coil), brush hendak meneruskan arus listrik dari baterai
langsung ke armature setelah itu ke massa lewat komutator. Motor starter pada
sepeda motor terdapat yang memiliki 2 buah gosok( satu gosok posisitf serta
satu gosok negatif) serta 4 buah gosok( 2 gosok positif serta 2 gosok negatif)
bergantung dari beban mesin yang hendak diputar. Umumnya motor starter dengan 4
buah gosok cuma digunakan pada sepeda motor besar
Pada bagian rumah motor( stator) diikatkan field coil(
kumparan medan) serta pole core( inti kutub) yang berperan buat menciptakan
medan magnet. Umumnya ada 4 buah pole core serta field coil yang memiliki
jumlah lilitan lumayan banyak supaya medan magnet yang ditimbulkan lebih besar.
Agar momen putaran bisa diprbesar, perbandingan gigi sproket
pada motor stater dengan gigi sprocket,
hingga pada salah satu ujung armature ada gigi reduksi. Dengan gigi reduksi perbandingan
putaran yang keluar/ output jadi lebih kecil, sehingga momen putarnya hendak
lebih besar.
Starter relay atau solenoid switch yaitu saklar magnet starter.
Starter relay yang pada sepeda motor ada yang sederhana dan mengadaptasi starter relay pada mobil semacam
tipe pre- engaged starter yaitu starter relay langsung dipasangkan di bagian
atas motor starter).
Starter relay yang simpel artinya merupakan sejenis relay
biasa yang cuma terdiri dari suatu kumparan serta 4 buah halte serta
ditempatkan terpisah dari motor starter. Starter relay ini pada biasanya
digunakan pada sepeda motor berdimensi kecil. Starter relay( solenoid switch)
tipe pre- engaged starter biasanya ada pada sepeda motor besar. Solenoid ini
bertugas semacam relay, menghubungkan arus yang besar dari baterai ke starter
motor( lewat moving contact ataupun plat kontak yang dapat bergerak sebab
terdapatnya kemagnetan) dengan dorongan arus listrik yang akan dikontrol dari
kunci kontak.
Ada 2 kumparan dalam starter tipe pre- engaged, ialah pull-
in coil serta holding coil. Pull- in coil berfungsi menarik plunger melawan
spring atau pegas sampai kontak akan tersambung, serta holding coil bertugas
memegang/hold plunger pada posisi tertarik supaya koneksi senantiasa terhubung.
Shift lever( tuas penggerak) bertugas pula buat menggeserkan( shifting) gigi
pinion( pinion gear) motor starter ke depan sampai terpaut dengan flywheel
gear( roda edan).
Overrunning clutch/ starter clutch( kopling starter) serta
gigi pinion
bertugas menyalurkan torsi( tenaga putar) yang dihasilkan
motor starter ke flywheel( roda edan) serta menghindari terbentuknya putaran
yang kelewatan( overrunning) akibat terbawa oleh berputarnya poros motor
starter dikala mesin sudah hidup serta perkaitan antara gigi pinion serta
flywheel masih terjalin.
Berikutnya: Metode KERJA SISTEM STARTER